Rabu, 15 Juni 2011

gerhana bulan.. subhanallah

Gerhana Bulan Total 2011 diprediksi bakal terjadi di Indonesia pada 16 Juni 2011 mulai pukul 01.23 WIB Dini hari nanti. Gerhana Bulan 16 juni 2011 ini merupakan gerhana bulan total terlama yg terjadi dlm 1 abad belakangan. Diperkirakan berdurasi 100 menit, gerhana bulan 2011 akan terlihat di beberapa daerah. Di bagian barat Indonesia, gerhana akan tampak pada pukul 01.25 WIB hingga 05.04 WIB, sementara pada pukul 02.25 sampai totalnya pada pukul 03.14 WIB bulan secara penuh akan tertutup.
Subhanallah ini merupakan salah satu bentuk kekuasaan Allah SWT.
Rasulullah SAW mencontohksn untuk shalat apabila kita melihat gerhana. Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam lantas bersabda,”Sesungguhnya ini adalah tanda-tanda kekuasaan Allah yang ditunjukkan-Nya. Gerhana tersebut tidaklah terjadi karena kematian atau hidupnya seseorang. Akan tetapi Allah menjadikan demikian untuk menakuti hamba-hamba-Nya. Jika kalian melihat sebagian dari gerhana tersebut, maka bersegeralah untuk berdzikir, berdo’a dan memohon ampun kepada Allah.” (HR. Muslim no. 912)
Adapun tata cara shalat sunnah gerhana, ringkasnya adalah:
[1] Berniat di dalam hati dan tidak dilafadzkan karena melafadzkan niat termasuk perkara yang tidak ada tuntunannya dari Nabi kita shallallahu ’alaihi wa sallam dan beliau shallallahu ’alaihi wa sallam juga tidak pernah mengajarkannya lafadz niat pada shalat tertentu kepada para sahabatnya.

[2] Takbiratul ihram yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa.

[3] Membaca do’a istiftah dan berta’awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaherkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih) sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah:

جَهَرَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – فِى صَلاَةِ الْخُسُوفِ بِقِرَاءَتِهِ
”Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam menjaherkan bacaannya ketika shalat gerhana.” (HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901)

[4]Kemudian ruku’ sambil memanjangkannya.

[5]Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan ’SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAH, RABBANA WA LAKAL HAMD’

[6]Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama.

[7]Kemudian ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya.

[8]Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal).

[9]Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali.

[10]Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya.

[11]Salam.

[12]Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jama’ah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdo’a, beristighfar, sedekah, dan membebaskan budak. (Lihat Zaadul Ma’ad, Ibnul Qayyim, 349-356, Darul Fikr dan Shohih Fiqih Sunnah, 1/438)

Sebaiknya kita tidak hanya melewatkan fenomena alam yang Allah tampakkan ini dengan biasa saja, atau malah berniat hanya ingin melihat fenomenanya saja tanpa disertai rasa takut dan takjub akan kekuasaan Allah SWT, maka dari itu Rasulullah mencontohkan untuk melaksankan shlat sunnah ini. shalat ini hukumnya sunnah muakkad.
berharap bisa bangun dini hari nanti, menyaksikan kekuasaan Allah dan melaksanakan shalat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar